Desain drainase kota ramah lingkungan semakin menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya curah hujan ekstrem dan urbanisasi cepat. Kota-kota besar tak lagi bisa mengandalkan saluran air konvensional. Sistem drainase yang pintar, adaptif, dan berbasis alam kini jadi solusi masa depan.
Drainase bukan sekadar mengalirkan air. Kini, drainase juga bisa menyerap, menahan, dan bahkan menyegarkan ruang kota.
1. Konsep Green Infrastructure dalam Drainase
Green infrastructure mengintegrasikan alam ke dalam sistem infrastruktur kota. Dalam konteks drainase, konsep ini melibatkan:
- Taman resapan air (rain gardens)
- Permeable pavement (jalan berpori)
- Atap hijau (green roof)
- Kolam retensi dan bio-swale
Semua ini dirancang untuk memperlambat aliran air, menyerap kelebihan air hujan, dan mengurangi tekanan terhadap sistem saluran kota.
2. Kota-Kota Dunia yang Sudah Menerapkan
Beberapa kota dunia menjadi pelopor desain drainase hijau:
- Kopenhagen: menggunakan sistem cloudburst untuk menghadapi banjir besar
- Singapura: menggabungkan sungai, taman, dan saluran air dalam program ABC Waters
- Rotterdam: menerapkan water plaza yang jadi ruang publik saat kering dan kolam penampungan saat hujan
Kota-kota ini membuktikan bahwa solusi drainase bisa sekaligus indah dan fungsional.
3. Drainase Ramah Lingkungan di Indonesia
Beberapa proyek percontohan mulai tumbuh di Indonesia:
- Jakarta mengembangkan masterplan drainase berbasis nature-based solution
- Bandung memperluas taman kota dengan fungsi serapan air
- Semarang membangun kolam retensi dan sistem kanal bertingkat
Namun tantangannya masih besar, mulai dari kesadaran masyarakat hingga anggaran dan koordinasi lintas lembaga.
4. Masa Depan Drainase: Smart & Sustainable
Drainase masa depan akan menggabungkan:
- Sensor digital untuk memantau debit air
- Kecerdasan buatan dalam prediksi banjir
- Material ramah lingkungan dalam konstruksi
Urban Water Design seperti yang dibahas di thesanctuaryra, mendorong perpaduan antara teknologi, desain, dan alam agar kota tidak hanya bebas genangan, tapi juga lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Kesimpulan
Drainase modern tak lagi hanya soal membuang air, tapi juga soal bagaimana air bisa menjadi bagian dari solusi. Kota yang tahan terhadap perubahan iklim adalah kota yang merangkul air, bukan menolaknya. Dengan konsep desain drainase ramah lingkungan, kita bisa menciptakan kota masa depan yang adaptif, asri, dan berkelanjutan.