Urban Water Design percaya bahwa infrastruktur drainase tidak lagi bisa hanya fungsional—ia harus cerdas, adaptif, dan ramah lingkungan. Dalam era perubahan iklim dan urbanisasi cepat, kota-kota perlu sistem drainase yang tidak hanya mengalirkan air, tapi juga menyerap, menampung, dan bahkan memurnikannya.
Berikut panduan memahami prinsip dan contoh nyata desain drainase hijau untuk kota masa depan.
Kenapa Desain Drainase Konvensional Sudah Tidak Cukup?

Sistem drainase lama biasanya hanya mengalirkan air dari permukaan jalan ke saluran terbuka atau gorong-gorong. Tapi, volume air hujan sekarang jauh lebih ekstrem akibat:
- Perubahan iklim yang memicu hujan deras mendadak
- Permukaan tanah yang tertutup beton dan aspal
- Penurunan daya resap tanah di area perkotaan
Urban Water Design menyoroti bahwa drainase masa kini harus mampu beradaptasi, bukan hanya mengalirkan air.
Prinsip Dasar Desain Drainase Ramah Lingkungan
- Infiltrasi
Mengembalikan air ke dalam tanah dengan sistem seperti sumur resapan dan paving block berpori. - Retensi dan Detensi
Menyediakan ruang penampungan air sementara dalam bentuk kolam retensi atau waduk mini. - Biofiltrasi
Air yang masuk ke sistem drainase difilter secara alami menggunakan media tanah dan tanaman. - Penggunaan Ruang Terbuka Hijau
Taman kota, rooftop garden, dan jalur hijau tidak hanya memperindah kota, tapi juga berfungsi menyerap air hujan.
Studi Kasus Desain Drainase Hijau di Dunia
Beberapa kota yang sukses mengadopsi pendekatan urban water design antara lain:
- Singapura dengan proyek ABC Waters-nya yang mengubah sungai menjadi taman aktif.
- Rotterdam dengan plaza bawah tanah yang berubah jadi kolam penampungan saat hujan deras.
- Jakarta mulai menerapkan sumur resapan massal dan taman infiltrasi di area padat penduduk.
thesanctuaryra menyarankan adaptasi lokal dari proyek-proyek tersebut agar sesuai iklim dan tata kota Indonesia.
Manfaat Desain Drainase Ramah Lingkungan
Tidak hanya mengurangi risiko banjir, sistem drainase hijau juga:
- Meningkatkan kualitas air tanah
- Mengurangi polusi air permukaan
- Menambah ruang publik berkualitas
- Mendorong konservasi air dan energi
Kota yang menerapkan desain ini cenderung lebih resilien dan nyaman ditinggali.
Penutup: Kota Masa Depan Dimulai dari Drainase yang Cerdas
Membangun kota masa depan yang sehat dan berkelanjutan tidak bisa lepas dari urusan air. Dan drainase bukan sekadar soal pembuangan, tapi pengelolaan cerdas berbasis alam. Dengan pendekatan urban water design, kita bisa mengubah masalah menjadi solusi.
Untuk ide, panduan teknis, dan inspirasi dari proyek nyata, kunjungi thesanctuaryra dan mulai rancang kota yang siap menghadapi tantangan air masa depan.